![]()
Kadiv Humas Polri: Ada 460 Ribu Anggota Polisi Sudah Baik Dinodai Oknum yang Belum Baik
Kadiv Humas Pol
ri Irjen Sandi Nugroho menyampaikan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo berkomitmen memberikan
reward and punishment kepada seluruh jajarannya.
Hal itu merespons keluhan masyarakat karena sejumlah oknum anggota Polri melakukan pelanggaran.
Menurutnya, kritik membangun selalu diterima dengan baik demi kemajuan Korps Bhayangkara.
“Bapak Kapolri sudah menyampaikan kepada kita semua bahwa setiap keberhasilan anggota Polri akan mendapatkan reward dan setiap anggota Polri yang melaksanakan pelanggaran akan mendapatkan hukuman sesuai aturan yang berlaku,” jelas Sandi di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (12/2/2025).
Kadiv Humas menyebut hal tersebut telah disampaikan Kapolri sejak pembekalan awal menjadi anggota kepolisian.

Dalam setiap pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Polri, Kapolri berikan sanksi tegas sebagai bentuk bersih-bersih.
Bahkan tidak ada sedikitpun upaya untuk menyembunyikan oknum yang mencederai marwah institusi, sebagai bukti transparansi Polri.
“Seandainya ditutup-tutupi juga masih memungkinkan, tapi bapak Kapolri memilih opsi untuk menindak tegas untuk memperbaiki bagi yang belum baik,” ujar Kadiv Humas.
Diingatkan Kadiv Humas, polisi merupakan salah satu tugas yang mulia.
“Ada 460 ribu anggota sudah baik dinodai oknum yang belum baik,” tambahnya.
Dia meminta agar seluruh pihak mengkoreksi Polri agar terus menjadi lebih baik.
“Profesi apapun adalah mulia termasuk profesi Kepolisian. Jadi tidak boleh dinodai oleh oknum-oknum anggota yang mau menodai institusi Kepolisian. Maka tugas kami untuk bisa memuliakan profesi kepolisian dengan menindak tegas semua oknum terkait sesuai aturan berlaku,” ungkap Kadiv Humas.
Presiden Prabowo Subianto sempat memberikan arahan pada acara Rapim TNI-Polri 2025 di Kawasan Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, (30/1/2025).
Dalam arahannya Presiden mengatakan tentara dan polisi adalah bagian dari negara, yang memiliki suatu kekuasaan khusus.
"Tentara dan polisi diberi kekuasaan oleh negara untuk memegang monopoli fisik, monopoli senjata," kata Prabowo.
Menurutnya kekuasaan yang diberikan kepada TNI-Polri sangat besar.
Rakyat memberikan kepercayaan untuk menjaga ketertiban dan keamanan kepada TNI-Polri.
"Rakyat yang menggaji saudara, rakyat yang melengkapi saudara dari ujung kaki sampai ke ujung kepala, rakyat yang memberi makan kepada tentara dan polisi, dan rakyat memberi kuasa kepada tentara dan polisi untuk memegang monopoli senjata," katanya.
Kepala Negara mengatakan dengan kekuasaan yang diserahkan rakyat kepada TNI-Polri, maka aparat dituntut untuk berdedikasi tinggi. Bahkan pengorbanan yang diberikan aparat TNI-Polri kepada rakyat haruslah besar.
"Bahkan bisa disebut begitu saudara menerima mandat tersebut, menerima kekuasaan tersebut, saudara-saudara sebenarnya sudah menyerahkan jiwa dan ragamu kepada bangsa dan rakyat," katanya.
https://mci.life/2025/02/14/kadiv-humas-polri-ada-460-ribu-anggota-polisi-sudah-baik-dinodai-oknum-yang-belum-baik/?feed_id=84207&_unique_id=67afdb82eddce